Pemuda itu ibarat tonggak/pondasi dari sebuah
bangunan, oleh karena itu pemuda memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan. Karena begitu pentingnya peranan pemuda maka seharusnya kita sebagai
pemuda-pemuda islam masa kini menghidupkan kembali semangat-semangat keagamaan.
Bukankah kita diciptakan untuk beribadah dan untuk mengelola bumi? Untuk itu
kita harus berpegang teguh pada ajaran agama agar dapat beribadah dan mengelola
bumi dengan sebaik-baiknya.
Seharusnya kita sebagai pemuda islam meneruskan
perjuangan pendahulu-pendahulu kita, dalam hal belajar tentang islam,
mendakwahkan islam dsb.. Tapi kecenderungannya sebagian dari kita para pemuda
islam yang sekarang cukup jauh dari apa yang kita harapkan.. Sebagian besar dari
kita para pemuda islam lebih suka nongkrong di jalan atau di tempat makan daripada
nongkrong di masjid. Sebagian besar dari kita lebih suka mendengar dan
menghafal lagu-lagu daripada mendengar dan menghafal Al-Qur’an. Sebagian besar
dari kita lebih suka ikut serta dalam kegiatan-kegiatan perayaan besar daripada
kegiatan-kegiatan keagamaan. Hal-hal seperti itu terlihat jelas dalam kehidupan
kita saat ini..
Sebenarnya apakah kita layak melakukan hal
itu? Bukankah kita sebagai pemuda islam harus meneruskan perjuangan
pemuda-pemuda islam yang terdahulu? Bukankah di usia muda ini kita justru punya
kesempatan yang lebih besar dalam beramal baik dan mengajarkan kebaikan? Nabi Muhammad saw. bersabda, ”Manfaatkan yang lima
sebelum datang yang lima: masa mudamu sebelum datang masa tuamu; masa sehatmu
sebelum datang masa sakitmu; masa kayamu sebelum datang masa miskinmu; masa
hidupmu sebelum datang masa matimu; masa luangmu sebelum datang masa
sibukmu.” (H.R. Al Baihaqi)
Dari hadits diatas kita dapat mengatakan bahwa
kita sebagai pemuda islam harus memanfaatkan masa muda kita dengan sebaik
mungkin. Kita harus banyak belajar, bukan hanya tentang ilmu keduniaan
melainkan juga tentang ilmu keagamaan.. Kita boleh saja mengikuti perkembangan
zaman dan memang harus mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi lebih bagus
lagi jika kita mengikuti juga perkembangan islam.
Sekarang ini zaman sudah sangat berkembang
tetapi islam justru seperti mengalami kemerosotan. Di zaman dahulu ada sekian
banyak kisah pemuda islam yang luar biasa, di zaman sekarang kita sangat susah
untuk menemukannya. Sebagai contoh di masa lalu ada kisah tentang kecerdasan
Nabi Ibrahim a.s. dimasa mudanya dalam menentang penyembahan berhala, kisah
Nabi Yusuf a.s. yang dapat menahan dirinya dari godaan istri raja Mesir saat
itu dan masih banyak kisah lainnya. Kisah-kisah terdahulu yang seharusnya dapat
menginspirasi kita semua. Namun saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai pemuda
islam masih banyak yang jauh dari kesan “islami”. Hal itu mungkin terjadi
karena beberapa hal, diantaranya adalah faktor keluarga, lingkungan, budaya dan
perkembangan zaman..
Terkadang
seorang pemuda islam jarang melihat kesan “islam” dalam kehidupannya. Baik di
keluarganya maupun di lingkungannya. Hal itu menyebabkan pemuda islam kurang
begitu mengetahui dan mengerti tentang ajaran islam yang sesungguhnya. Oleh
karena itu dalam lingkungan kita, terlebih dalam keluarga kita, sebagai seorang
pemuda islam kita sebenarnya harus dididik dan dibina sedemikian dini dengan
ajaran-ajaran islam. Misalnya ketika kecil, seharusnya kita sebagai anak-anak
islam diajarkan tentang banyak hal seperti berdo’a sebelum melakukan sesuatu,
makan pakai tangan kanan, minum sambil duduk dsb.. Semua itu harus dimulai dari
keluarga. Oleh sebab itu, dengan didikan seperti itu ketika kita pemuda-pemuda
islam sudah berkerluarga nantinya, kita juga bisa mendidik anak-anak kita dengan
nilai-nilai agama yang islami. Dengan demikian anak-anak kita nanti akan
terbiasa dengan islam, akan mengerti tentang islam dan setidaknya mempunyai
pondasi keislaman.
Faktor
lainnya yang menyebabkan pemuda islam kurang tampak “keislamannya” mungkin
karena faktor lingkungan.. Jadi ketika dalam suatu lingkungan tidak ada juru
dakwah, tidak ada yang mengingatkan dan selalu bergerak sendiri-sendiri
tentunya hal itu tidak akan menimbulkan karakter yang kuat dari pemuda islam.
Jika dalam suatu komunitas ada organisasi keislaman, ada juru dakwah dan ada
ikatan persaudaraan yang kuat antar pemuda islam tentu hal itu akan mendorong
terwujudnya pemuda islam yang lebih baik yang berpegang teguh pada ajaran
islam. Terkadang sesuatu memang dimulai dari lingkungan, ketika pemuda islam
sudah lepas dari orangtua maka mau tidak mau harus menyatu dengan lingkungannya.
Karena itu diperlukan pondasi yang kuat yaitu nilai-nilai agama yang dipegang
teguh. Dan perlu juga komunitas pemuda islam dan juru dakwah, jadi pemuda islam
harus dididik dulu sebelum mendakwahkan sesuatu. Dan terkadang kejahatan yang
terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Oleh karena itu
kebaikan harus diorganisir dengan sebaik mungkin dan harus ada lembaga dakwah
terutama yang di dalamnya beranggotakan juga pemuda-pemuda islam yang
selanjutnya akan meneruskan perjuangan pendahulu-pendahulunya.
Faktor
lain yang menyebabkan pemuda islam kurang islami adalah faktor
budaya/kebiasaan. Pemuda islam terkadang sering melihat kebiasaan-kebiasaan
atau budaya-budaya yang jauh dari nilai islam. Hal itu membuat kita sebagai
pemuda islam dimungkinkan dapat terkontaminasi oleh budaya buruk sehingga hal
itu dapat mempengaruhi karakter keislaman kita. Untuk meminimalisasi hal ini
maka kita sebagai pemuda islam harus giat-giat untuk menjaga diri dan dapat
memilih-milih budaya/kebiasaan yang hendak masuk dalam diri kita.
Hal itu juga berbanding lurus
dengan faktor perkembangan dunia.. Dunia berkembang dengan nilai-nilai yang
seharusnya tidak semuanya kita serap. Konser dimana-mana, pelaksanaannya tidak
mengenal waktu, menabrak waktu sholat dsb... Makanan cepat saji merebak padahal
makanan yang lebih menyehatkan masih banyak... Hal seperti itu terlihat jelas
di bangsa ini. Untuk itu kita seharusnya menjaga diri kita agar menjadi pemuda
islam yang berguna bagi agama dan bangsa kita. Menjadi pemuda islam yang ideal
dan dapat menjaga diri. Demikian sedikit materi yang dapat penulis sampaikan, untuk
pembahasan tentang pemuda islam yang ideal akan dibahas dalam materi
selanjutnya.. J
0 komentar:
Posting Komentar